Jumat, 06 Januari 2012

OOP, Arti dan Konsep


OOP merupakan pemograman yang di orientasikan lebih kepada objek, yang dibungkus atau digunakan didalam kelas atau objek, sehingga berbeda sekali dengan pemrograman terstruktur. Hal ini akhirnya membuat OOP lebih mudah untuk mengubah program nya.

Method sama halnya seperti function, procedure ataupun subroutine. Setiap bahasa pemograman biasanya memiliki ciri masing-masing dan method biasanya digunakan oleh bahasa pemograman Java. Analogi yang bisa kita gunakan untuk lebih memahami method dengan memisalkan class adalah sebuah perusahaan dan method adalah services yang disediakan. Seandainya kita menanyakan sebuah no telp ke information services yang ada diperusahaan tersebut, maka kita melewatkan sebuah informasi yaitu berupa nama dari orang yang kita cari no telpnya kepada information services (method). Kemudian method tersebut melakukan sesuatu yang akan memberikan nilai pada kita berupa no telp yang kita butuhkan.

Kelas adalah sesuatu yang menjelaskan ciri-ciri secara umum dari suatu objek, termasuk apa-apa yang bisa dilakukan objek tersebut. Sedangkan objek adalah keadaan tertentu dari suatu kelas, atau sering juga disebut dengan instans dari kelas.

Function mengembalikan nilai dan juga hasil, sedangkan procedure sendiri tidak mengembalikan nilai. Didalam class dijava, semua nya diberada dalam satu package, guna nya adalah mengatur sehingga lebih rapi, dan terdapat dalam satu paket.

Enkasuplasi digunakan untuk melindungi atau membungkus sehingga tidak bias digunakan, sehingga dalam penggunaan nya dapat menggunakan private

Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:

Kelas — kumpulan bias diartikan sebagai data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog’ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya
Objek - membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
Abstraksi - Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
Enkapsulasi - Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.

0 komentar: